Jumat, 28 Januari 2011

Abwoon D'Bashmaya

Abwoon D'Bashmaya - "Doa Bapa Kami" dalam bahasa Aram



Bahasa Aram adalah bahasa yang digunakan masyarakat Palestina pada zaman Yesus. masyarakat Yahudi ketika itu menggunakan bahasa Aram di kehidupan sehari-hari dan menggunakan bahasa Ibrani hanya dalam ibadah, seperti hal-nya seperti kaum Muslim Indonesia saat ini yang yang hanya menggunakan bahasa Arab ketika beribadah atau mendaraskan doa.
Saat ini, bahasa Aram adalah salah satu bahasa yang terancam punah, hanya terdapat sedikit orang (di pedalaman Iraq dan Suriah) yang masih bisa bertutur kata dengan bahasa Aram.

meski Injil Perjanjian baru ditulis dalam bahasa Yunani, Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa "Bapa Kami" dalam bahasa Aram (Matius 6:5-14)

Abwoon d'bwashmaya
("Bapa kami yang di surga")
Nethqadash shmakh
("Dikuduskanlah Nama-Mu")
Teytey malkuthakh
("Datanglah Kerajaan-Mu").
Nehwey tzevyanach aykanna d'bwashmaya aph b'arha
("Jadilah kehendak-MU di bumi seperti di surga")
Hawvlan lachma d'sunqanan yaomana
("Berikanlah kami hari ini makanan kami yang secukupnya")
Washboqlan khaubayn (wakhta¬hayn) aykanna daph khnan shbwoqan l'khayyabayn
("Dan ampunilah kesalahan kami seperti juga kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami")
Wela tahlan l'nesyuna, ela patzan min bisha
("Dan janganlah bawa kami kedalam pencobaan, tapi lepaskanlah kami dari yang jahat")
Metol dilakhie malkutha wahayla wateshbukhta l'ahlam almin, ameyn
("Karena Engkaulah yang punya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin")

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram seperti yang dinyanyikan dalam video diatas terdapat dalam versi Peshitta Bahasa Syria yang diterjemahkan dari Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani.
Doa ini mungkin salah satu icon utama kekristenan. seorang pastor, pernah menulis: 'Bapa kami yang di surga', kalimat pertama dalam doa ini adalah inti dari kekristenan itu sendiri.

Tetapi kemudian dalam perkembangan selanjutnya ada orang-orang yang memperlakukan Doa ini seperti sebuah mantra, menempatkan seolah kata-kata doa itu sendiri memiliki kuasa tertentu. saya pernah mendengar ada tradisi katholik yang membaca "doa Bapa Kami" berulang-ulang sebagai ibadah. aneh sekali. Berdoa saya kira bukan hanya sekedar mengulangi kata-kata hapalan kepada Tuhan.
Mungkin anggapan yang benar adalah jika kita menempatkan doa ini sebagai panduan bagaimana seharusnya kita berdoa.

Oh, ya kembali ke video diatas, Doa Bapa Kami yang dinyanyikan dalam Bahasa Aram. Seperti salah satu comment yang saya kutip dari youtube
"Just to know that this is the language our Lord Jesus Christ spoke when He walked the earth makes this song even more powerful!"
yeah saya setuju sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar