Kamis, 03 Februari 2011

Lumban Raja

Apa yang menjadi khas dari orang Batak? Supir metromini? Saksang? Pengacara korup? Preman Blok M? Gayus Tambunan? Hehehe… kalau ditanya ke orang Batak sendiri, mungkin mereka bakal bilang kalau sistem marga atau "tarombo" adalah hal yang paling khas dari suku Batak.

Sistem kekeluargaan di suku Batak memang cukup kompleks, meliputi tidak kurang dari 352 marga yang dapat ditelusuri hubungannya satu sama lain.
Pernah melihat ketika dua orang batak yang belum saling kenal bertemu? biasanya hal yang pertama ditanyakan adalah marga. Dengan mengetahui marga masing-masing, keduanya dapat menentukan hubungan kekeluargaan dan sapaan kekerabatan yang harus digunakan dalam berbicara.
Bagi beberapa orang hal ini penting, karena kesalahan dalam penggunaan kata sapaan dapat mengakibatkan ketersinggungan dan komunikasi yang tidak baik kepada lawan bicara. Misalkan nih ada kenalan baru yang harusnya kita panggil “Tulang” tapi malah kita sapa “Bapatua”, kalau orang itu paham adat dan kolot, bisa mencak-mencak tuh orang.
Nah… ini bisa cukup merepotkan mengingat ada sekita 125 bentuk sapaan kekerabatan dalam masyarakat Batak, bayangkan…. 125!! cuk!! repotnya…

Untuk bisa paham "tarombo", orang Batak mesti paham posisi marganya dalam sistem marga Batak, Kadang bahkan kita mesti tahu urutan keberapakah kita dalam sistem keturunan marga. Misalkan saya ini marga Lumban raja, keturunan keberapakah saya dari moyang saya yang bernama Lumban Raja itu? lain waktu saya juga bisa menggunakan marga Nainggolan (lho koq bisa? nanti saya jelaskan...)

Seharian ini saya mencari info tentang marga saya mumpung hari ini liburan Imlek, saya coba searching dan cari-cari keturunan siapakah saya ini..
Hehehe....

Pada Mulanya..
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, keturunan Adam berserak dan salah satunya merantau ke Sumatera, dialah SI RAJA BATAK, nenek moyang suku Batak.
Konon SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra:
1. GURU TATEA BULAN.
2. RAJA ISOMBAON.
Semua keturunan SI RAJA BATAK dapat dibagi atas 2 golongan besar
a. Golongan TATEA BULAN = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan.
b. Golongan ISOMBAON = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga
Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak (bendera SI SINGAMANGARAJA), dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan SI RAJA BATAK.

GURU TATEA BULAN memiliki 5 orang putra yaitu SI RAJA BIAK-BIAK (pergi ke daerah Aceh), TUAN SARIBURAJA, LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA dan MALAU RAJA.
SARIBURAJA putra kedua dari GURU TATEA BULAN. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama SI BORU PAREME dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis).
Mula-mula SARIBURAJA kawin dengan NAI MARGIRING LAUT, yang melahirkan putra bernama RAJA IBORBORON (BORBOR). Tetapi kemudian SI BORU PAREME menggoda abangnya SARIBURAJA, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest. Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, maka ketiga saudaranya sepakat untuk membunuh SARIBURAJA. Akibatnya SARIBURAJA mengembara ke hutan meninggalkan SI BORU PAREME yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika SI BORU PAREME hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, Tetapi di hutan tersebut SARIBURAJA kebetulan bertemu dengan dia.
SI BORU PAREME kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama SI RAJA LONTUNG.
Karena selalu dikejar-kejar oleh saudara-saudaranya, SARIBURAJA akhirnya berkelana ke daeerah Angkola dan seterusnya ke Barus.

SI RAJA LONTUNG ini mempunyai 7 orang putra
1. Situmorang
2. Toga Sinaga
3. Ampar Hutala
4. NAINGGOLAN
5. Simatupang
6. Aritonang
7. Siregar
Apakah nama-nama diatas terdengar familiar? ya karena nama-nama diatas juga digunakan sebagai marga oleh keturunannya.
---------------------------------------------------
Di Generasi ke 6 dari pohon Radja Batak , NAINGGOLAN mempunyai dua keturunan:
1. Sibatu
2. Sihombar

Sibatu dengan keturunan:
Sibatuara, Parhusip, Siahaan, Ampapaga

Sihombar dengan keturunan:
Lumban Nahor, SIRADJATUNGKUP, Lumbansiantar
----------------------------------------------------
Lalu dimanakah posisi Lumbanraja ???
----------------------------------------------------
Lumbanraja rupa-rupanya adalah keturunan SIRADJATUNGKUP, SIRADJATUNGKUP memiliki cicit yang bernama MOGOT PINAUNGAN, nah... MOGOT PINAUNGAN ini mempunyai 2 anak yaitu TANDJABAU dan DATUPARULAS
----------------------------------------------------
DATUPARULAS inilah yang menjadi marga Lumbanraja, atau dalam kata lain keturunan DATU PARULAS lah yang mulai menggunakan marga Lumbanraja. Adapun Lumbanraja adalah panggilan kecil bagi DATU PARULAS yang konon adalah anak bungsu dan selalu dimanjakan orangtuanya sehingga disebut Lumbanraja.

Bapak saya pernah bilang saya adalah keturunan ke-15 Lumbanraja, Dengan demikian maka saya juga adalah keturunan ke-20 dari Nainggolan sekaligus keturunan ke-26 dari SI RAJA BATAK.
Nah.... itulah sebabnya saya bisa mengklaim penggunaan marga Nainggolan ataupun Lumbanraja, saya toh adalah keturunan kedua orang itu.

Begitulah sejarah tarombo dengan keluhuran dan kehinaan sejarahnya. Dengan sistem tarombo, masyarakat Batak bisa tetap menjaga darah persaudaraannya meski telah lama berpisah atau malah tidak kenal sama sekali.